Saturday, February 24, 2007

GET IT (W) ALL

GET IT (W) ALL

"TITIK PERTEMUAN JALANAN DAN STUDIO"

mencoba menandai sebuah titik pertemuan dari dua perjalanan kreatif yang saling bersebrangan dimana perilaku berkesenian akan dipertukarkan dalam satu ruang bersama. project ini digaags untuk memberi ruang kepada kemungkinan yang akan muncul ketika seniman yang biasa bekerja disalam studio akan dipertemukan dengan seniman yang berkarya di jalanan lewat pendekatan kerja kolaboratif.

PEMBUKAAN DAN DISKUSI :
SABTU, 3 FEBRUARI 2007. 16.00 - 19.00 WIB
LIP AUDITORIUM DAN GALERIE
JL. SAGAN 3 YIGYAKARTA 55223
-------------------------------------------------------
PAMERAN BERLANGSUNG : 5 - 16 FEBRUARI 2007
LIP GALERIE
( SENIN - JUMAT : 10.00 - 19.00 WIB )
-------------------------------------------------------
SENIMAN PESERTA :


- AGATHE DE BAILLIENCOURT
- ARIE DYANTO
- GUSTAFF HARRIMAN
- ARAM TOTER
- IWAN "ELI" EFFENDI
- LOVE HATE LOVE
- WEDHAR RIYADI ( HORRORCUTE )
- TATSOY
- CODIT
- HENDRA "HEHE" HARSONO
- HAHAN
- DIKI "LEOS"
- INDUN "BONZO"
- CHICK AND LADS
- TERRA BAJRAGHOSA ( ROBOTGOBLOK )
- IYOK PRAYOGO
- MUCK
- PLUS
- RUNE
- SQUAD

JOGJA CORNER
Agathe de Bailliencourt

aram TOTER



* thank to : Wimo A, dolly, gustaf, aram and tembokbomber forum
for all photo.i love u :)

customized paper sneaker@ via via cafe jogjakarta.17 september 2006

The show is called Paper Soles, and is based on the global phenomena amongst young people and a product of the footwear industry, more commonly known as sneakers. Sneakers is a term for shoes made from flexible material and rubber soles. Initially used as sportswear, sneakers have now become a dominant item in ‘casual lifestyle’ culture.
Papers Soles comprises of sneakers, along with its box packaging, much like branded sneakers sold on the market. However, unlike those produced for mass consumption, the sneakers in this show are customized and produced manually from paper. This show invites artists that represent this subculture, or sneaker lovers, to use these paper sneakers as a medium for the creation of artworks.
Paper Soles is not a promotion of a shoe industry or marketing brand, but rather a celebration of the youth subculture. This show will open on Sunday, 17 September 2006, and will be exhibited for 3 weeks from this date.


Curator and organizer (and artist):

Arie Dyanto,
neonstarx@yahoo.com, +6281804077211

ViaVia café
Jalan Prawirotaman 30
Jogjakarta-Indonesia
tel:+62 274 386557
viavia@yogya.wasantara.net.id
www.viaviacafe.com

SERANGAN SENDU BULAN GERIMIS


Cumicumi dengan bangga mempersembahkan

SERANGAN SENDU BULAN GERIMIS

Mereka adalah :
Wedhar Riyadi (Pelukis, Ilustrator)
Uji “Hahan” Handoko (Vokalis Black Ribbon, Seniman, Ilustrator)
Decky Leos Firmansyah (Pelukis)
Iwan Effendi (Ilustrator)
Iyok Prayogo (Ilutrator, Gitaris Black Ribbon)
Tatang (Street Artist)
Gde Krisna Widhiatama (Toys Artist, Penggemar Horor)

“ini adalah karya senirupa yang benar-benar ada saat ini. Karya yang dibuat oleh para seniman muda, dan ditujukan pada para apresiator muda, dan juga kolektor muda” 
Memilih ruang tanpa “kubu” ternyata bisa jadi menjadi kubu tersendiri. Untuk itulah mengapa cumicumi kembali memilih Kafe Deket Rumah sebagai tempat menggelar pameran ini.
Seniman muda jaman sekarang bukan lagi sosok yang misterius. Seniman muda jaman sekarang juga generasi MTV. Generasi yang tumbuh dan hidup dengan diiringi hingar bingar musik punk, kartun-kartun gothic ala Tim Burton, penyegar otak macam PS 2, dan referensi-referensi visual yang diakses dari website anak muda macam Juxtapose dan Kidrobot.
Inilah realita seni rupa yang ada. Bahwa telah lahir satu generasi lagi dari medan seni rupa yang begitu subur. Bahwa memang telah muncul satu medan lagi di kancah dunia seni visual. Satu generasi lain yang ingin memberikan pilihan kepada khalayak yang lebih beragam. Bukan melalui peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya, melainkan melalui peristiwa yang memang dekat dan tidak berjarak dengan publiknya.
Anak muda merupakan sasaran yang dipilih oleh cumicumi. Sebab memang seperti hampir mustahil membayangkan sebuah lukisan dengan gambar tengkorak menjulurkan lidah menghiasi ruang tamu seorang kolektor yang berusia di atas tiga atau empat puluhan tahun. Kalau memang ada yang suka, syukurlah… kami anggap itu bonus besar. Tapi bicara masalah kesamaan selera, cumicumi ingin mencoba merangkul mereka yang bicara tentang hal yang sama. Masalah mereka sebagai personal. Masalah anak muda yang memiliki dunia yang memang penuh warna, atau bahkan justru sangat minim warna.
cumicumi ingin menawarkan satu cara bicara yang lain. Bicaralah sesuai dengan caramu ingin bicara. Percayalah… akan ada teman yang mendengarkan.
Pameran “Serangan Sendu Bulan Gerimis” akan dibuka pada tanggal 5 April 2006.
Pameran akan berlangsung mulai tanggal 5 April 2006 – 5 Mei 2006,
di Kafe Deket Rumah, Jl. Candrakirana No. 10 Sagan, Yogyakarta.

Iyok Prayogo artwork
Uji “Hahan” Handoko artwork
Decky Leos Firmansyah artwork
Gde Krisna Widhiatama artwork
Tatang artwork
Wedhar Riyadi artwork